Bayi Kepala Dua Meninggal
>> Thursday, July 30, 2009
Prediksi tim medis Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Ahmad, Pekanbaru, yang menyebut bayi kembar conjoined twins parapagus dicephalus tetrabrachius (kembar dengan dua kepala, empat lengan, dua tulang belakang, dan rongga dada menyatu - red) tidak berumur panjang, terbukti. Bayi berjenis kelamin laki-laki anak pasangan Badrun (33) dan Nurhayati (23), warga RT 3, Desa Belantara Raya, Kecamatan Gaung, Indragiri Hilir ini, menghembuskan nafas terakhir di ruang Perimatologi RSUD Arifin Achmad, Selasa (28/7) pukul 01.30 WIB.
Dirut RSUD Arifin Ahmad, Yulwiriati Moesa mengatakan, bayi tersebut meninggal karena mengalami gagal pernafasan. Sehari sejak dilahirkan bayi dua kepala ini terus menggunakan alat bantu pernafasan, CPAP. "Bayi langsung dibawa ke Indragiri Hilir (rumah orangtuanya), karena ibunya kan baru melihat sebentar," kata Yulwiriati. Menurut dia, pihak rumah sakit mengizinkan karena itu merupakan hak pasien. "Pihak keluarga minta segera dibawa, itu hak mereka. Jadi kita izinkan," kata dia.
Bayi dua kepala yang belum sempat diberinama ini dilahirkan Jumat (24/7) lalu di RSUD Puri Husada, Indragiri Hilir. Karena tidak sanggup menangani, pihak RSUD Puri Husada merujuknya ke RSUD Arifin Ahmad. Dari hasil rontgen yang dilakukan, diketahui bagian dada ke atas organ tubuh bayi memang kembar, namun ke bawah satu. Seperti kepala ada dua, tulang punggung dua, tangan ada tiga. Jantung bayi ada dua. Bagian tubuh lainnya, untuk kaki hanya ada dua, alat kelamin satu, dan anus satu. "Mengenai limpa, hati dan organ dalam lain belum bisa dipastikan juga. Sebab, dari hasil rontgen pada bagian tengah hanya kelihatan putih saja. Untuk memastikan harus dilakukan CT scan," kata dr Andreas Makmur SpRad, salah seorang tim dokter yang menangani bayi tersebut, Sabtu lalu.
Hingga menjelang akhir hidupnya, kandungan oksigen bayi masih di bawah normal yang seharusnya 95-100 persen.
sumber dipetik dari HARIAN GLOBAL
Read more...